Magnet terbuat dari bahan yang dapat dimagnetisasi, biasanya bahan feromagnetik. Berikut adalah jenis bahan utama yang digunakan untuk membuat magnet:

1. Bahan Feromagnetik
Bahan-bahan ini memiliki permeabilitas magnet yang tinggi dan mudah termagnetisasi.

• – Besi (Fe): Besi murni dan paduan besi biasa digunakan dalam magnet.
  – Nikel (Ni): Digunakan dalam paduan untuk magnet permanen yang kuat.
  – Cobalt (Co): Sering digunakan pada magnet berkekuatan tinggi dan paduan.

 2. Paduan dan Senyawa
Berbagai paduan dan senyawa dirancang untuk sifat magnetik tertentu.

– Alnico (Aluminium-Nickel-Cobalt): Kelompok paduan besi yang, selain besi, terutama terdiri dari aluminium, nikel, dan kobalt.
– Samarium-Cobalt (SmCo): Jenis magnet tanah jarang yang dikenal memiliki stabilitas suhu tinggi dan ketahanan terhadap oksidasi.
– Neodimium-Iron-Boron (NdFeB):Jenis magnet tanah jarang yang merupakan jenis magnet permanen terkuat yang ada saat ini.

 3. Magnet Keramik atau Ferit

-Terbuat dari kombinasi bahan besi oksida dan keramik.

– Barium Ferit (BaFe):Biasa digunakan pada magnet berbiaya rendah.
– Strontium Ferrite (SrFe): Varian lain yang digunakan dalam magnet permanen.

4. Magnet Fleksibel
Terbuat dari polimer fleksibel yang dicampur dengan bubuk ferit.

– Magnet Karet: Sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan fleksibilitas, seperti magnet kulkas dan strip magnetik.

 Ringkasan Materi Utama:
– Logam Murni: Besi, Nikel, Kobalt.
– Paduan: Alnico, Samarium-Cobalt, Neodymium-Iron-Boron.
– Keramik: Barium Ferit, Strontium Ferit.
– Polimer Fleksibel: Magnet karet.

Setiap jenis bahan magnet memiliki sifat unik sehingga cocok untuk berbagai aplikasi, mulai dari keperluan industri hingga barang rumah tangga sehari-hari.